Selasa, 16 Juni 2015

JANGAN REMEHKAN MANFAAT BERHITUNG


Profesor Ryuta meneliti mengenai aktivitas otak manusia. Beliau meraih gelar Phd-nya dari Universitas of Tohoku di Jepang. Saat kuliah, beliau berpikir bahwa otak manusia akan sangat aktif saat bermain game computer dan kurang aktif saat mengerjakan hitungan penjumlahan yang mudah. Namun, setelah dilakukan penelitian, beliau menyadari bahwa ternyata otak manusia yang sedang bermain game tidak terlalu aktif, sebaliknya otak manusia yang mengerjakan penjumlahan satuan ditambah dengan satuan, sangat aktif.
Apakah anda terkejut dengan hasil penelitian ini? Padahal bermain game di computer melibatkan tangan dan mata secara aktif dan cepat. Profesor Ryuta pun awalnya terkejut dengan hasil tersebut. Beliau berpikir, bagaimana hitungan yang membosankan dari satuan tambah satuan dapat mengaktifkan banyak bagian dari otak manusia? Maka Profesor Ryuta melakukan uji eksperimen kembali setelah menimba ilmu di Swedia. Beliau berpikir bahwa mungkin penelitian beliau mengalami kekeliruan.

Maka Profesor Ryuta mengamati aktifitas otak manusia saat melakukan penjumlahan, pengurangan dan perkalian bilangan satuan. Orang yang diteliti akan mengerjakan soal-soal semacam : 2+5, 7-3, dan 8x9 yang ditampilkan di layar OHP selama 2 detik per soal. Karena hitungannya mudah, maka objek yang diteliti terdiri dari siswa SD, SMP, SMA dan orang dewasa. Profesor Ryuta berpikir bahwa karena soalnya mudah, pastilah otak tidak bekerja keras. Namun…
Saat mengerjakan hitungan sederhana tersebut, ternyata berbagai bagian otak manusia menunjukkan aktifitas yang tinggi. Dan ternyata terdapat kesamaan daerah yang aktif pada otak manusia baik saat mengerjakan penjumlahan, pengurangan, perkalian maupun pembagian. Tetapi pada saat mengerjakan perkalian, bagian dari otak yang mengatur “kemampuan berbicara” turut aktif. Mengapa demikian? Mengapa kemampuan bahasa dilibatkan dalam menghitung perkalian? Dapatkah anda menebaknya? Coba bayangkan, bagaimana anda menemukan jawaban untuk soal 4x4, 8x8? Ya benar, anda menggunakan tabel perkalian. Anda menghafalkan perkalian bilangan satuan kali satuan, dan bukan menghitungnya. Itulah sebabnya daerah yang berhubungan dengan bahasa menjadi aktif. Jadi pada saat mengerjakan hitungan sederhana, bagian otak yang digunakan untuk berpikir dan belajar menjadi aktif pada kedua sisi otak atau hemisphere (atau sering diistilahkan otak kiri dan otak kanan). Maka tak diragukan lagi bahwa mengerjakan hitungan-hitungan sangatlah penting dan bermanfaat bagi manusia. Maka berhitung amat sangat membantu dalam melatih dan mengembangkan kemampuan otak manusia. Jika anda berpikir bahwa berhitung tak ada gunanya, pikirkanlah kembali. Dan berikut adalah saran dari Profesor Ryuta :
“Sebelum belajar sesuatu yang sulit, lakukan sedikit hitungan selama satu atau dua menit. Maka kamu dapat belajar secara lebih efisien karena berbagai bagian otak menjadi aktif. Hal ini seperti memanaskan mesin sebelum menjalankan mobil.”
(Profesor Ryuta Kawashima, dalam bukunya Train Your Brain)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar